Truth about love
Tanpa kamu sadari cinta dapat mengubah emosi dan perasaan.
Pikiran dan perasaan memutuskan untuk berubah tanpa bisa kamu kendalikan. Saat
kamu merasa bahagia dengan hubungan cinta yang sedang kamu jalani maka kamu
akan merasa lebih bahagia. Sebaliknya saat kamu merasa sedih maka kamu akan
terlihat lebih mengenaskan.
Faktanya cinta dan asmara seringkali membawa perubahan yang
baik bagi seseorang termaksud gua. Berikut adalah bukti bahwa cinta dapat
mengubah seseorang seperti
Kamu berusaha lepas dari kebiasaan buruk
Saat orang lain meminta kamu untuk mengurangi atau bahkan
menghilangkan kebiasaan buruk yang kamu miliki, seringkali tidak berhasil.
Namun saat kamu sedang jatuh cinta maka kamu memiliki alasan untuk
menghilangkan kebiasaan buruk tersebut. Tujuannya memang hanya untuk menjaga
image kita di depan orang yang kita cintai dan tanpa paksaan kamu tidak merasa terbebani melakukannya.
Mulai Memperhatikan Penampilan
Jika selama ini kamu cuek dengan penampilanmu, saat jatuh
cinta membuat kamu lebih peka dengan kondisi tubuhmu. Kamu lebih semangat untuk
merawat diri agar tetap tampil menarik membeli atau memimnjem barang barang
yang classy dan apalah itu tujuannya sih sebenernya freak banget ya cuma biar
keliatan lebih ganteng aja biar si cewe gak ngeliat ke arah laen hahahahaha
Mengontrol Emosi
Saat bersama pasanganmu sebisa mungkin kamu mengontrol
emosimu. Kamu tidak ingin pasanganmu melihat sisi negatif dari dirimu apalagi
hubungan yang baru sebulan dua bulan masih rentan hati hati deh. Hubungan
asmara akan mempengaruhi perasaanmu. Kamu akan merasa bahagia dan hal ini dapat
mengurangi emosi.
Ya cuma gini sih yang mungkin gua rasaain saat kenal lu
mungkin mungkin besok dan seterusnya akan timbul perasaan perasaan aneh dan
konyol yang bakal bikin cinta ini gak bisa lepas atau hiling lah ya walau emang
cinta gak bisa dimilikin tapi gua selalu cerita tentang kebaikan lu kok di
depan temen temen gua dan gua masih menganggap lu kaya sebelom sebelom nya
You love me. Real or not real?"
I tell him, Real.― Suzanne Collins